5 Misteri Kota Atlantis
Oleh: Afina Fatharani
[UNIKNYA.COM]: Atlantis merupakan salah
satu misteri di dunia yang belum terpecahkan hingga kini. Legenda
tentang Atlantis yang berperadaban maju dan modern mengilhami banyak
orang untuk membuat buku, film, serial televisi, video game, dll.
Seperti film Walt Disney: The Lost Empire dan video game Tomb Rider yang
berlatarkan Atlantis.
Cerita tentang Atlantis pertama kali disebut Plato dalam buku Timaeus dan Critias.
Dalam bukunya, Plato menulis bahwa Atlantis terhampar di seberang
pilar-pilar herkules dan memiliki angkatan laut yang menaklukkan Eropa
Barat dan Afrika 9000 tahun sebelum waktu solon atau sekitar 9500
sebelum Masehi. Banyak orang yang meyakini peradaban Atlantis memang
pernah ada, tetapi banyak pula yang berpandangan bahwa hal itu hanyalah
cerita fiktif dan rekaan Plato semata. Bahkan, murid Plato, Aristoteles,
tidak mempercayainya. Oleh karena itu, lahir sebuah ungkapan mengenai
pemikir terkenal dari negara para dewa ini, yaitu, saya memang menyukai
Plato, tetapi saya lebih mencintai kebenaran. Atlantis dan
misteri-misteri yang menyelimutinya memang sangat menarik untuk
dibicarakan. Berikut uniknya.com merangkum 5 cerita legenda Atlantis:
1. Atlantis yang Berperadaban Maju
Atlantis digambarkan sebagai negara yang
memiliki peradaban tinggi pada masanya. Ukuran pulau Atlantis
digambarkan Plato lebih besar dari gabungan Lybia atau Afrika Utara dan
Asia kecil. Luas ini persis sama dengan luas kawasan Indonesia ditambah
dengan luas laut Cina Selatan.
Atlantis merupakan tempat tinggal
orang-orang terhormat dan bijaksana dengan peradaban yang menakjubkan.
Kerajaan ini adalah sebuah negara makmur dengan emas, batuan mulia, dan
pusat kebudayaan dengan kerajaan berukuran benua yang menguasai
pelayaran, perdagangan, menguasai ilmu metalurgi, memiliki jaringan
irigasi, dan olahraga. Istana-istana dikelilingi tembok emas dan
dipagari dinding perak. Dinding tembok bertahtakan emas sehingga sangat
cemerlang dan megah.
Atlantis memiliki pelabuhan dan kapal
dengan perlengkapan yang sempurna. Negara ini juga memiliki alat yang
bisa terbang. Kekuasaannya terbentang dari Eropa hingga Afrika.
2. Lokasi Atlantis
Legenda mengenai Atlantis telah menjadi
bahan perdebatan yang panjang. Ada yang mempercayainya, tetapi banyak
pula yang berpandangan bahwa itu hanya hasil daya khayal Plato. Meski
demikian, banyak pula ahli yang percaya bahwa Atlantis benar-benar ada.
Untuk mendukung teorinya, mereka menyodorkan berbagai bukti tentang di
mana tepatnya lokasi Atlantis.
Banyak yang menganggap Atlantis terletak
di Samudera Atlantis. Bahkan ada yang menganggap Atlantis terletak di
Amerika sampai Timur Tengah. Para penduduknya dianggap sebagai dewa,
makhluk luar angkasa, atau bangsa superior. Namun, kebanyakan peneliti
tidak memberikan bukti atau telaah yang cukup dan sebagian besar hanya
mengira-ngira.
Ada yang menyebutkan Atlantis berada di
Selat Sisilia seperti yang diyakini para penulis Yunani pada masa lalu.
Kemudian, ada pula yang menyatakan Atlantis terletak di laut
Mediterania. Teori ini antara lain dikemukakan Ignatus Doneley yang
menyebutkan pernah ada sebuah pulau raksasa di Samudera Atlantik yang
bersebrangan dengan laut Mediterania. Menurut Donley, aksara phoenica
yang melahirkan alphabet Eropa merupakan turunan langsung dari aksara
bangsa Atlantis.
Pendapat lain menyebutkan Atlantis akan
muncul di Bimini yang merupakan kepulauan di gugusan pulau Bahama.
Pendapat lain menyatakan Atlantis berada di segitiga bermuda yang selama
ini sering dikaitkan dengan hal-hal yang misterius, seperti
menghilangnya kapal laut dan pesawat yang melintas di sana.
Yang terbaru dan mungkin akan membuat
rakyat Indonesia merasa bangga adalah pendapat yang dilontarkan seorang
peneliti asal Brazil, Aryso Santos, menurutnya, berdasarkan penelitian
yang telah dilakukannya selama 30 tahun, ia berkesimpulan benua Atlantis
yang hilang itu adalah Indonesia.
Hasil penelitiannya itu ia tuangkan
dalam buku berjudul Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The
Devinitive Localization of Plato’s Lost Civilization. Santos pun membuat
33 analisis perbandingan mengenai luas wilayah, cuaca, kekayaan alam,
gunung berapi, hingga cara bertani. Analisis peneliti asal negeri samba
ini memang memiliki tingkat presisi yang tinggi, tetapi tetap saja
terasa ada kepingan yang hilang sehingga masih menimbulkan perdebatan.
3. Lemuria
Ada peradaban serupa yang diduga pernah
sama-sama hidup dengan Atlantis, yaitu Lemuria atau Mu. Bahkan Lemuria
dianggap memiliki peradaban yang lebih tua dibandingkan Atlantis. Para
peneliti menempatkan era peradaban Lemuria disekitar periode 75.000 SM –
11.000 SM. Oleh karena itu, bangsa Atlantis dan Lemuria pernah hidup
bersama selama ribuan tahun lamanya.
Peradaban Lemuria diperkirakan lebih
dulu ada dibandingkan peradaban Atlantis dan Mesir Kuno dapat diperoleh
penjelasannya dari sebuah karya Augustus Le. Seorang peneliti dan
penulis abad ke-19 yang mengadakan penelitian terhadap situs-situs
purbakala peninggalan bangsa maya di Yucatan.
Informasi tersebut diperoleh setelah
keberhasilannya menerjemahkan beberapa lembaran catatan kuno peninggalan
bangsa Maya. Dari hasil terjemahan, diperoleh beberapa informasi yang
menunjukkan hasil bahwa bangsa Lemuria memang berusia lebih tua daripada
Atlantis.
Seperti lokasi Atlantis, kepastian letak
dari benua Lemuria pada masa silam masih menjadi sebuah kontroversi.
Namun, berdasarkan bukti arkeologis dan beberapa teori yang dikemukakan
oleh para peneliti, kemungkinan besar peradaban tersebut berlokasi di
Samudera Pasifik atau di sekitar Indonesia sekarang.
4. Perang Atlantis Melawan Lemuria
Keadaan Lemuria digambarkan sangat mirip
dengan peradaban Atlantis yang memiliki tanah subur, makmur, dan
menguasai beberapa cabang ilmu pengetahuan. Faktor-faktor tersebut
menjadi sebuah landasan pokok bagi bangsa Lemuria untuk berkembang pesat
menjadi sebuah peradaban yang maju dan memiliki banyak ilmuwan yang
dapat menciptakan suatu terobosan baru dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi mereka.
Meski demikian, ada perbedaan mendasar
antara Atlantis dan Lemuria. Apabila bangsa Atlantis dikenal lebih
mengandalkan fisik, teknologi yang maju, dan gemar berperang, maka
bangsa Lemuria justru dipercaya sebagai manusia-manusia dengan tingkat
evolusi dan spiritual yang tinggi, sangat damai, dan bermoral.
Atlantis sebagai negara super power pada
masanya, bernafsu menaklukkan bangsa-bangsa lain, termasuk dua bangsa
yang menonjol pada masa itu, Athena atau Yunani dan Lemuria. Berbekal
peralatan perang yang canggih serta strategi perang yang baik, Atlantis
mampu menaklukkan Lemuria yang tidak memiliki teknologi perang secanggih
bangsa Atlantean. Ada yang menyebutkan, bangsa Lemuria yang terdesak
akhirnya meninggalkan Bumi untuk mencari tempat tinggal baru di planet
lain yang memiliki karakteristik seperti Bumi. Konon, saat ini mereka
tinggal di planet Erra atau Terra Digugus bintang Pleiades.
5. Kehancuran Atlantis
Kehancuran dan lenyapnya Atlantis
menurut Plato terjadi akibat gempa bumi dan banjir besar. Menjelang
kehancurannya, terjadi penurunan dalam kualitas hidup manyarakat
Atlantis. Apabila sebelumnya rakyat Atlantis selama banyak generasi
memiliki karakter yang mulia, patuh kepada hukum, memiliki ketertarikan
yang kuat kepada dewa, setia pada rajanya, dan memiliki kepedulian pada
sesame, maka lambat laun semua hal baik itu mulai menurun.
Karakter-karakter mulia tersebut mulai
memudar dan menjadi terlalu sering dikompromikan. Mereka bercampur
dengan sifat-sifat duniawi, dan sifat itu kemudian menjadi pengendali.
Oleh karena itu, mereka tidak mampu lagi menanggung kekayaan yang mereka
miliki. Mereka mulai berperilaku tidak sepantasnya dan mata mereka
menjadi rabun karena mereka telah kehilangan harta mereka yang paling
berharga.
Plato menggambarkan penurunan kualitas
hidup warga Atlantis ini dengan mengatakan, pikiran sekilas yang suci
murni perlahan kehilangan warnanya dan diselimuti oleh gelora nafsu
iblis, maka orang-orang Atlantis yang layak menikmati keberuntungan
besar itu mulai melakukan perbuatan tidak senonoh, orang yang arif dapat
melihat akhlak bangsa Atlantis yang makin hari makin merosot, kebajikan
mereka yang alamiah perlahan-lahan hilang, tetapi orang-orang awam yang
buta itu malah dirasuki nafsu, tidak dapat membedakan benar atau salah,
masih tetap gembira, dikiranya semua atas karunia Tuhan.
Menurut Plato, Atlantis merupakan benua
yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus.
Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh
lapisan-lapisan es. Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi
secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia, maka
tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang
mencair. Di antaranya letusan Gunung Meru di India Selatan, Gunung
Semeru, Sumeru, dan Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi
di Sumatera yang membentuk danau Toba dengan pulau Somasir, yang
merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling
dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau yang memecah bagian
Sumatera, Jawa, dll, serta membentuk selat dataran Sunda.
Sementara menurut Prof. Arsoyo Santos
dari Brazil, terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu menyebabkan
lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah.
Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani
samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit
bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini
mengakibatkan gempa yang diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus
kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang-gelombang tsunami
yang dahsyat.(**)
Sumber: Dari berbagai sumber, uniknya.com, November 2012
** Tulisan ini pernah ditayangkan di
acara Spotlite Trans7 yang tayang setiap hari Senin-Jumat pukul
09.45-10.45 WIB dan Sabtu-Minggu setiap 09.45-10.15.